Your 1st Ads Here

Kak Seto Mulyadi, Kisah Abadi Sang Sahabat Anak

Unveiling the Crisis of Plastic Pollution: Analyzing Its Profound Impact on the Environment

Coba deh jujur, saat mendengar nama Seto Mulyadi, apa yang langsung terlintas di pikiran Anda? Pasti sosok pria berambut rapi, berponi belah tengah, dengan senyum ramah yang seolah tak pernah termakan usia, kan? Ya, beliau adalah Kak Seto, sosok legendaris yang selama puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak Indonesia.

Bagi generasi 90-an hingga yang terbaru, Seto Mulyadi bukan hanya sekadar psikolog, tapi juga figur ayah, guru, dan pelindung yang selalu hadir di layar kaca dan di garis depan isu perlindungan anak. Sejak dulu hingga kini, rambutnya tetap sama, semangatnya pun tak pernah padam. Beliau adalah 'anak kembar' yang tak hanya memiliki saudara kandung, tetapi juga kembaran dari semangat masa kecil yang ia perjuangkan.

Tapi, siapa sangka bahwa di balik senyum dan kelincahannya, tersembunyi kisah perjuangan yang keras? Bagaimana seorang pemuda yang pernah kesulitan ekonomi bisa menjadi Ketua Komnas Perlindungan Anak dan meraih penghargaan dari Sekjen PBB?

Yuk, kita bedah tuntas perjalanan hidup Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si.—Sang Sahabat Anak Indonesia—mulai dari biodata, prinsip hidupnya, hingga kabar terbarunya yang penuh inspirasi. Siap-siap terinspirasi!

Mengenal Lebih Dekat: Biodata dan Latar Belakang Seto Mulyadi

Kisah hidup Kak Seto dimulai dari sebuah kota di Jawa Tengah, dengan latar belakang yang mengajarkan ketekunan dan semangat juang.

Identitas dan Keluarga

  • Nama Lengkap: Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. (dikenal sebagai Kak Seto)
  • Tanggal Lahir: 28 Agustus 1951
  • Tempat Lahir: Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
  • Istri: Deviana (Menikah tahun 1988)
  • Anak: 4 orang (Eka Putri, Bimo, Shelomita, dan Dhea Seto)
  • Saudara Kembar: Kresno Mulyadi (seorang psikiater anak di Surabaya)
  • Panggilan Akrab: Kak Seto, Sang Mentor

Riwayat Pendidikan

Seto Mulyadi adalah sosok dengan pendidikan yang solid di bidang psikologi:

  • Sarjana Psikologi: Universitas Indonesia (Lulus 1981)
  • Magister Psikologi: Universitas Indonesia (Lulus 1989)
  • Doktoral Psikologi: Universitas Indonesia (Lulus 1993)
  • Gelar Kehormatan: Beliau juga dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Psikologi di Universitas Gunadarma (2021).

Masa Sulit dan Inspirasi Awal

Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1966, kondisi ekonomi keluarganya sempat goyah. Bersama saudara kembarnya, Kresno, Kak Seto bahkan pernah menjadi penjual asongan di Surabaya untuk membiayai sekolahnya di SMA St. Louis.

Titik balik kehidupannya adalah ketika ia bertemu dan menjadi asisten dari pasangan legendaris pendidik anak, Pak Kasur dan Ibu Kasur. Dari sinilah, kecintaannya pada dunia anak-anak semakin terasah dan menjadi jalan hidupnya. Beliau pernah berjanji kepada Ibu Kasur untuk melanjutkan perjuangan di dunia anak-anak.

Kiprah di Dunia Anak: Dari Si Komo hingga Istana Anak

Kiprah Seto Mulyadi di dunia anak-anak sangat luas, meliputi media, pendidikan, hingga pembangunan sarana rekreasi.

Asisten Hingga Dosen Psikologi

Karier profesional Kak Seto merentang dari dunia korporat hingga akademisi. Ia pernah menjabat sebagai dosen dan Dekan Fakultas Psikologi di Universitas Tarumanegara (1994-1997). Namun, semangatnya selalu kembali ke akar: pendidikan anak.

Menciptakan Ikon Anak-Anak

Siapa yang tidak kenal Si Komo? Pada era 1990-an, Kak Seto mempopulerkan boneka komodo ini melalui program televisi TPI. Si Komo, bersama lagu-lagu ceria, menjadi simbol pendidikan yang menyenangkan, membantu anak-anak belajar sambil bermain.

Inisiator Lembaga Pendidikan

Di bidang pendidikan, Kak Seto mendirikan:

  • Taman Kanak-kanak Mutiara Indonesia (1982): Dinamakan demikian karena beliau meyakini bahwa anak-anak adalah mutiara bangsa yang harus diasah.
  • Yayasan Nakula Sadewa (1984): Didirikan untuk mewadahi dan memberikan dukungan bagi anak-anak kembar dan orang tuanya, terinspirasi dari dirinya dan saudara kembarnya.

Memprakarsai Istana Anak-Anak TMII

Pada tahun 1983, Kak Seto juga menjadi Ketua Pelaksana Pembangunan Istana Anak-Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sebuah proyek besar yang menunjukkan visinya akan pentingnya sarana rekreasi edukatif bagi anak-anak Indonesia.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Peran di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)

Perjuangan terbesar Seto Mulyadi adalah dalam kapasitasnya sebagai pelindung hak-hak anak Indonesia.

Jejak di Lembaga Perlindungan Anak

Sejak tahun 1998, Kak Seto mendedikasikan sebagian besar waktunya di lembaga perlindungan anak. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Meski sempat melepaskan jabatan, ia kembali dipercaya untuk memimpin organisasi serupa, yaitu Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Menangani Kasus Kemanusiaan

Di Komnas PA dan LPAI, Kak Seto menjadi garda terdepan dalam menangani kasus-kasus pelik yang melibatkan anak-anak. Beliau menjadi tempat pengaduan bagi korban kekerasan, penelantaran, hingga eksploitasi. Dengan gigih, ia berjuang memastikan hak-hak anak terlindungi, bahkan saat berhadapan dengan kasus-kasus yang menyita perhatian publik dan penuh kontroversi.

Prinsip "Anak Harus Dihargai"

Inti dari perjuangan Kak Seto adalah filosofi bahwa "Setiap anak unik dan tak tergantikan". Ia selalu menekankan pentingnya orang tua dan masyarakat untuk:

  • Apresiasi, bukan Hukuman: Anak harus diapresiasi potensinya, bukan terus-menerus dinilai atau dicela.
  • Pekerja Sama, Bukan Penurut: Jangan bermimpi memiliki anak yang penurut, tetapi anak yang mampu bekerja sama dan mandiri.
  • Mendidik dengan Cinta: Selalu mengajak orang tua untuk mendidik anak tanpa kekerasan, menggunakan kekuatan cinta sebagai pondasi pengasuhan.

Filosofi ini menjadi landasan kuat bagi kampanye anti-kekerasan dan anti-bullying yang ia gelorakan, menyuarakan bahwa pelaku kekerasan seringkali adalah anak-anak yang merasa rendah diri.

Pengakuan Dunia: Prestasi dan Penghargaan Internasional

Pengabdian Seto Mulyadi tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di panggung internasional, menempatkannya sebagai tokoh dunia dalam bidang kemanusiaan dan perdamaian.

Penghargaan dari PBB dan Internasional

Beberapa penghargaan bergengsi yang diraih Kak Seto menunjukkan dampak besar pekerjaannya:

  • Peace Messenger Award (1987, New York): Diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB, Javier Perez de Cuellar, sebuah pengakuan atas perannya dalam menyebarkan perdamaian melalui dunia anak-anak.
  • The Outstanding Young Person of the World (1987, Amsterdam): Diberikan oleh Jaycees International dalam kategori Contribution to World Peace.
  • The Golden Balloon Award (1989, New York): Kategori Social Activity dari World Children's Day Foundation & UNICEF.

Penghargaan dari Negara dan Nasional

Di tingkat nasional, beliau juga menerima penghargaan tinggi:

  • Orang Muda Berkarya Indonesia (1987): Kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak, dari Presiden Republik Indonesia.
  • Men's Obsession Award (2006).
  • Bintang Jasa Nararya (25 Agustus 2025): Sebuah bintang tanda jasa dari Republik Indonesia atas sumbangsihnya yang luar biasa.

Penghargaan-penghargaan ini membuktikan bahwa perjuangan Seto Mulyadi untuk anak-anak adalah perjuangan kemanusiaan yang diakui secara global.

Tetap Lincah di Usia Senja: Kabar Terkini Kak Seto (Oktober 2025)

Di usianya yang telah memasuki kepala tujuh, Seto Mulyadi tetap aktif, lincah, dan penuh semangat. Ia adalah contoh nyata gaya hidup sehat dan mental yang positif.

Tetap Energik dan Produktif

Meskipun sudah berusia 74 tahun (pada Oktober 2025), Kak Seto masih rutin berolahraga, melakukan salto, dan tampil di berbagai acara seminar serta konferensi, baik secara daring maupun luring. Ia terus menyuarakan pentingnya pola asuh positif di tengah tantangan era digital.

Ia bahkan sempat merayakan ulang tahun ke-74 di Puncak Gunung Prau, menunjukkan semangatnya yang tak pernah pudar.

Kabar Terkini: Menghadapi Mild Stroke

Namun, takdir sebagai manusia tak dapat dihindari. Pada akhir Oktober 2025, Kak Seto membagikan kabar kurang menyenangkan di media sosialnya. Ia harus dirawat di rumah sakit setelah merasakan gejala pusing dan linglung, yang kemudian didiagnosis sebagai stroke ringan (mild stroke) yang menyerang fungsi kognitif, serta aritmia (gangguan irama jantung).

Syukurnya, berkat gaya hidup sehat yang ia jalani selama ini, kondisi jantungnya dilaporkan tetap sehat, dan stroke tersebut disebabkan oleh faktor kekentalan darah. Dirawat sejak 25 Oktober 2025, Kak Seto mengambil kesempatan ini untuk beristirahat total dan pemulihan, sekaligus menyebarkan pesan inspiratif kepada pengikutnya:

"Ayo, mulai hidup sehat dari sekarang karena akan sangat membantu di masa tua nanti. Tetap semangat!"

Pesan ini membuktikan bahwa, bahkan di tengah sakit, Seto Mulyadi tetaplah seorang motivator dan sahabat yang tak pernah berhenti menebarkan energi positif. Beliau adalah teladan bahwa usia hanyalah angka, dan semangat melayani harus tetap menyala.

Kesimpulan: Sahabat Anak Sejati

Dr. Seto Mulyadi adalah aset bangsa yang tak ternilai. Sejak menjadi asisten Pak Kasur, meraih gelar doktor, mempopulerkan Si Komo, hingga menjadi pelindung anak di Komnas PA, hidupnya adalah dedikasi murni. Ia mengajarkan kita bahwa kekerasan bukanlah cara, apresiasi adalah kunci, dan setiap anak berhak atas kebahagiaan.

Semoga pesan dan semangatnya—terutama mengenai pentingnya pola hidup sehat dan perlindungan anak—terus mengalir ke setiap keluarga di Indonesia. Kita doakan Seto Mulyadi lekas pulih dan kembali melompat lincah sebagai Sahabat Anak sejati.

FAQ (Frequently Asked Questions) Seputar Seto Mulyadi

Siapa nama saudara kembar Seto Mulyadi?

Kak Seto memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi, yang juga berprofesi sebagai psikiater anak dan tinggal di Surabaya.

Apa jabatan terkini Seto Mulyadi di lembaga perlindungan anak?

Saat ini, beliau menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), setelah sebelumnya lama menjabat sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA).

Apa judul buku terkenal yang ditulis Seto Mulyadi?

Salah satu bukunya yang terkenal dan berisi filosofi pengasuhan adalah Anakku, Sahabat, dan Guruku.

Apa saja penghargaan internasional yang pernah diraih Kak Seto?

Beberapa di antaranya adalah Peace Messenger Award dari Sekjen PBB (1987) dan The Outstanding Young Person of the World (1987) dari Jaycees International.

Bagaimana gaya rambut khas Seto Mulyadi tetap konsisten?

Gaya rambut poni belah tengah yang ikonik tersebut sudah menjadi ciri khas Kak Seto sejak muda. Ia pernah menjelaskan bahwa model rambut itu ia pertahankan untuk mendekatkan diri dan membuat anak-anak merasa nyaman, karena Kak Seto adalah "anak kembar" yang selalu membawa semangat masa kecil.

Type above and press Enter to search.

Ruang Iklan